Aku mengutuki malam yang kau tinggalkan bersama sepi
Hanya kamar dan buku berserak
Tapi pikiran ini mengembara memburumu,
Dan tak pernah sampai..
Bukan menyerah, hanya lelah
Hingga aku diam, dan mengutuki kegelapan yang pernah kau datang di dalamnya
Aku diam,
Mengutuki sepinya,
Memanggil-manggilmu dengan lolongan semacam tangis serigala yang meratapi keputusasaanya kepada bulan…
Sambil mengais-ngais kenangan bersamamu yang telah ku kuburkan.
Aku hanya lelah, tapi belum menyerah
Masih sanggup ku telan sepi ini atas namamu..
Dan ku teguk kegelapan sebagai penguat jiwa,
Hingga habis malam ini,
Dan malam-malam selanjutnya…
Yogyakarta, 28 September 2010
Hanya kamar dan buku berserak
Tapi pikiran ini mengembara memburumu,
Dan tak pernah sampai..
Bukan menyerah, hanya lelah
Hingga aku diam, dan mengutuki kegelapan yang pernah kau datang di dalamnya
Aku diam,
Mengutuki sepinya,
Memanggil-manggilmu dengan lolongan semacam tangis serigala yang meratapi keputusasaanya kepada bulan…
Sambil mengais-ngais kenangan bersamamu yang telah ku kuburkan.
Aku hanya lelah, tapi belum menyerah
Masih sanggup ku telan sepi ini atas namamu..
Dan ku teguk kegelapan sebagai penguat jiwa,
Hingga habis malam ini,
Dan malam-malam selanjutnya…
Yogyakarta, 28 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar