Sudah ku baca berulang-ulang,
Lembar-lembar harapan yang kau tuliskan untukku
Yang kau rangkum dalam setiap tutur, laku dan do’a
Juga kerinduan dan cintamu yang dalam,
meski tak kau ungkapkan.
Berulang kali ku baca halaman demi halaman,
Hingga aku hafal betul setiap deret kalimat,
setiap penggal kata,
bahkan setiap lekuk huruf
yang kau tulis untuk kebaikan hidupku kelak.
Dengan harapanmu, ku taklukkan malam -malam yang menggigilkan
Rasa kantuk pun jadi abai terhadap diri sendiri,
Aku terjaga dengan sangat baik,
Membolak-balik lembar demi lembar,
Menatap lekat harapan yang kau gantungkan di bawah sadarku
Begitu ingin aku menuntaskannya.
Semakin hari, semakin banyak lembar ku hafal
Semakin dalam aku paham,
Bahwa harapanmu bukanlah beban yang harus ditangguhkan,
Tapi kepercayaan yang mengajarkanku bertanggung jawab
Dan kekuatan yang membuatku tak pernah tunduk menghadapi kesulitan
Ibu, percayalah!
Untukmu, kan ku tuntaskan harapan,
Menjadi pembuktian yang membanggakan.
Ibu, bersabarlah..
Yogyakarta, 27 Juli 2011.
**Setelah menerima sms Ibu-ku, yang membuatku terjaga sepanjang malam. Trimakasih Ibu…